page contents

Saturday, March 11, 2006

Cinta remaja ala India

Nge-Date…. Ke Taman Aja Yuk ....!! Aktifitas baru bagi pasangan muda-mudi di New Delhi yang memadu kasih dan menghabiskan masa sore hari di Taman yang terletak di tengah kota Oleh : Irwansyah Yahya* Musin dingin pada tahun ini tercatat sebagai musim dingin terpanjang dan terburuk, cukup membuat tubuh bergetar karena kesejukan yang tidak wajar, dan tidak seperti tahun sebelumnya, puncak musim dingin hanya berlalu dari Bulan September sampai dengan Bulan Februari. Di New Delhi saja tercatat hampir satu minggu suhu udara berada dibawah nol derajat celcius, belum lagi di tambah dengan kumpulan kabut yang dapat menutup jarak pandang. Penumpang pesawat baik international maupun domestik menjadi korban mereka, belum lagi kerugian pada perusahaan penerbangan karena keterlambatan jadwal penerbangan, dan ditambah lagi harus menyediakan paket transit bagi penumpang yang terlambat jadwal penerbangannya. Bagi remaja, Musim dingin tidak menjadi kendala untuk melakukan aktifitas sehari – hari nya, Tidak seperti pada musim panas dimana para remaja sangat males keluar dari rumah untuk menunaikan kewajiban di kantor maupun di sekolah atau hanya sekedar jalan keluar dari tempat tinggal, dikarenakan panas terasa bagaikan terbakar oleh api. Pada musim dingin aktifitas keluar rumah sangat banyak diminati para remaja india ini. Tak terkecuali para remaja setingkat sekolahan, pagi subuh hari mereka sudah bersiap – siap untuk berangkat ke sekolah, sebahagian dari mereka berangkat dengan menggunakan bus sekolahan dan sebagian di drop langsung oleh orang tua mereka seperti Rohit, remaja yang sedang belajar pada tingkat akhir ini selalu diantar oleh papa nya yang sembari lewat menuju ke kantor, tak lupa pula sebelum berangkat Rohit menyiapkan sepotong kaos dan celana panjang yang diselipkan dalam tas sekolahannya. Munkin hari ini ada pelajaran olah raga atau sekedar belajar senam di sekolahnya, begitulah pikir orang tua Rohit ketika melihat anak nya sedang menganjal baju nya dengan buku agar tidak dicurigai oleh orang tua nya. Tanpa basa-basi mereka pun pergi menuju sekolahnya Rohit. Bus dan mobil yang mengantar pelajar ini tepat berhenti depan gerbang sekolah yang tidak jauh letak nya dari jalan lintas Sufdarjung – Chanakya Puri. Kesibukan lalu lintas membuat mobil orang tua murid ini harus hengkang secepatnya sebelum pihak polisi menempelkan surat tilang yang bewarna merah bertuliskan “ Error parking car “. Setelah memasuki ruang belajar dan menikmati ilmu - ilmu baru yang disajikan oleh para guru yang semuanya bergelar Master of Art (S2) untuk mengajar pada tingkat 10 + 2 (SMA) di New Delhi, dalam lingkungan sekolah bagi para pelajar ini diwajibkan berbahasa inggris sebagai bahasa komunikasi utama dalam belajar, dan hampir seluruh buku bacaan mereka bertuliskan dalam bahasa inggris. Kebijakan wajib berkomunikasi dalam bahasa inggris ini pernah di protes oleh aktifis pecinta Tanah Hisdustan dalam suatu statement mereka yang dipublikasikan di surat kabar The Hisdustan Times India. Mereka memprotes Kementerian Pendidikan India agar mendahulukan bahasa hindi dikalangan sekolah dasar dari pada bahasa asing lainnya, guna untuk tetap menjaga keabsahan dan kekayaan bahasa hindi. Jam menunjukan pada angka 2, setelah bel berbunyi menandakan berakhirnya jam belajar – mengajar. remaja setengah baya ini pun sibuk membuka tasnya seakan – akan mencari sesuatu yang sangat penting dalam tas yang dipegangnya sangat erat “Got Ya” sebut Rohit. Kuncian Hp Nokia dibuka, langsung saja dengan sangat hati – hati mulai diketik satu per satu huruf “ WAIT 4 ME @ DA G8” sebelum mengirimnya Rohit menyempatkan diri untuk melihat sekeliling, takut jika ketahuan sama pengawas sekolah yang rutin memeriksa ruangan belajar setelah berakhirnya jam pelajaran. Dengan sangat lihai text SMS tadi dikirim melalui sambungan Bluetooth yang ditujukan kepada seseorang. Tak sampai hitungan detik bunyi khas nokia berdering dalam tas warna biru milik Preety, dengan muka memerah seperti ketakutan Preety melihat sekeliling, dengan spontan teman – teman nya Preety meletakkan jari telunjuk di mulut mereka untuk mengisyarakatkan agar menyembunyikan bunyi dering ponsel milik nya. Dengan wajah memerah ketakutan Preety pun hanya bisa menebar senyum dan malu – malu dikarenakan lupa mengaktifkan ponsel nya dalam keadaan “silence”. Jika ketahuan mereka membawa dan menggunakan ponsel dalam lingkungan sekolah mereka akan mendapatkan teguran dari guru. dan tidak hanya itu, ponsel mereka akan disimpan di ruangan kepala sekolah sampai ada kebijakan selanjutnya dari pihak guru. Cewek berambut coklat dan pirang ini langsung menuju kamar kecil yang berada dekat dibelakang ruangan kelasnya. Setelah menutup pintu kamar kecil langsung saja dibuka isi SMS yang baru diterimanya tadi. “WAIT 4 ME @ DA G8”. ‘OK’ desis nya kecil sambil kembali memasukan ponsel nya dalam tas kecilnya. Setelah berkemas dan berlagak menyiram sebagaimana biasanya orang habis buang air kecil. Preety pun berlari kecil menuju pintu gerbang sekolah dimana telah dijanjikan oleh Rohit dalam isi SMS yang dibacanya di kamar mandi tadi. Sesampai di pintu gerbang sekolah, Preety pun berakting seperti menunggu jemputan yang tak kunjung datang sambil melihat kiri dan kanan. Satu per satu temennya lewat dan melintas di depan nya sambil mengucapkan “Bye Preety… C Ya ”. ‘Bye’ Balas nya sambil melepas senyum kecil kepada temennya yang langsung masuk dalam mobil jemputannya. Hampir sepuluh menit Preety menunggu Rohit yang akhir nya datang menemuinya dengan dengan menggunakan baju kaos dan celana panjang bewarna kehijauan yang diselipkannya dalam tas sekolahnya. Spontan saja Preety senang melihat cowok idamannya telah tiba. Sambil berjalan dan bergandengan tangan Preety dengan tanpa ragu-ragu membuka seragam dan topi berlogokan sekolah tempat mereka berdua belajar. Dengan agak sedikit susah seragam dan topi akhirnya masuk juga dalam tas kecil warna biru milik Preety. Melihat Preety sudah siap, Rohit menawarkan untuk menggunakan Auto (Bajaj) menuju tempat dimana mereka bisa berbagi rasa dan memadu mesra. Namun Preety menolak untuk pergi menggunakan Auto dikarenakan jarak untuk menuju taman Nehru Park tidak jauh letaknya dari sekolah mereka. Dan juga rasa sejuk dan dinginnya udara bisa dihilangkan dengan sedikit berjalan kecil dan mengeluarkan keringat. Pintu masuk ke taman Nehru Park ini terbagi dari semua arah dan selalu penuh dengan lalu lalang pasangan muda-mudi yang memadu cinta dan menikmati sore hari di taman yang terletak di tengah kota New Delhi ini. Bahkan pasangan muda-mudi bisa terlihat dengan jelas jika kita melintas melewati taman yang juga sangat dekat letaknya dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI- New Delhi). Pasangan Rohit dan Preety adalah salah satu dari ratusan pasangan yang menghabiskan waktu sore hari mereka dibawah rimbunnya pepohonan didalam taman Nehru Park, sambil menikmati tenggelamnya matahari untuk hari ini. Duduk berduan sambil berpegangan tangan dan belaian kasih sayang terus dilakukan berulang-ulang sampai waktu menunjukan batas waktu jam 19.00 sore hari dimana mereka harus keluar dari taman karena tidak di izinkan lagi oleh penjaga yang selalu tegas melaksanakan perintah dari peraturan. Nehru Park merupakan salah satu objek gratis bagi pasangan muda-mudi untuk nge-date atau selebihnya. Para remaja di New Delhi sebahagian dari mereka menghabiskan waktu berduaan di Bioskop atau Cinema Hall. Sambil menonton film india terbaru yang diperankan oleh artis-artis Bollywood masa kini. Suasana dalam bioskop yang remang dan gelap serta durasi film sampai 3 jam sangat mendukung aktifitas nge-date di dalam bioskop . Priya PVR adalah salah satu dari puluhan bioskop yang sangat ramai dikunjungi para remaja muda di New Delhi. Namun terlalu ramainya pengunjung bioskop dapat menganggu aktifitas nge-date para remaja ini, sebahagian dari mereka yang mempunyai isi kantong lebih akan memilih untuk duduk berduan di café-café yang memiliki tempat dan letak yang strategis untuk urusan pacaran. Cukup dengan bermodalkan secangkir hot coklat dan sepotong sweet cake untuk dihabiskan dalam waktu sekitar 2-3 jam. Coffee Day’s merupakan salah satu café yang sukses dalam melayani para pengunjungnya. Saat ini berbagai macam café tumbuh subur di New Delhi bagaikan tumbuhnya jamur dimusim hujan. Café dan bioskop kedua nya bisa menghabiskan isi kantong yang lumayan jika dilakukan dengan rutin, namun sangat berbeda dengan suasana yang terdapat di taman yang tidak membutuhkan modal apa pun. Walaupun dikerjakan dengan rutin selain safe dan terjaga pemerintah india juga telah memberi jaminan kepada masyarakatnya agar tidak menganggu pasangan yang berduan dimana pun selama tidak melanggar norma dan etika masyarakat setempat. Jaminan ini telah terbukti dengan terjadinya satu khasus di Hyderabad. Pemerintah setempat memberhentikan 2 polisi wanita karena telah menangkap dan menampar beberapa pasangan yang sedang memadu kasih di salah satu taman yang berada di kota Hyderabad- India. Taman di New Delhi selalu dijaga dan dilestarikan oleh pemerintah kota selain untuk mengurangi buruknya polusi udara di Ibukota juga dijadikan sebagai objek keindahan, bagi masyakat tidak dibenarkan untuk merusak taman yang berada di New Delhi, keseriusan pemerintah kota untuk melestarikan penghijauan sangat jelas terlihat bahkan pemerintah juga menempatkan petugas penjaga taman dan digaji layaknya pegawai pemerintah. Bagi remaja muda taman merupakan tempat yang sangat strategis untuk urusan pacaran kalo mau nge-date ke taman aja yuk….!!! ________________________________________________________ *Mahasiswa asal Aceh Utara, sedang menyelesaikan study pada Fakultas Ekonomi di Agra University, Agra – India. Mail to: ir_onesyah@yahoo.com. http://myaceh.blogspot.com/